Selasa, 08 September 2009

OPINI KELOMPOK 9TENTANG PERGERAKAN MAHASISWA

Posted on 23.45 by FIKOM NINE 2009

Berikut ini merupakan tenggapan dari beberapa mahasiswa di Universitas Padjadjaran khususnya anak FIKOM tentang Pergerakan Mahasiswa di Indonesia.

15 komentar:

  1. Mahasiswa seringkali menjadi motor penggerak aksi massa. Aksi-aksi demo yang sering kita lihat melalui berita ataupun secara langsung banyak yang dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa yang kritis terhadap kebijakan pemerintah yang mereka anggap merugikan bangsa dan negara.

    Banyak hal yang dikritisi oleh mahasiswa diantaranya masalah politik, pendidikan, ekonomi dan isu global lainnya. Ini adalah salah satu cara para mahasiswa mengekspresikan kepeduliannya terhadap negara. Ini adalah bukti bahwa mahasiswa juga mendambakan Indonesia yang lebih baik.

    Aksi yang bertujuan baik harus dikoordinir dengan baik pula. Sayangnya, banyak aksi massa yang dilakukan mahasiswa sangat tidak terkoodinir dan diikuti oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Seringkali aksi massa yang dilakukan mahasiswa berakhir ricuh dengan aparat yang mengamankan jalannya demo.

    Ini sangat disayangkan. Apalagi hal-hal seperti ini telah merubah perspektif masyarakat terhadap aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa. Sekarang masyarakat cenderung menganggap mahasiswa yang berdemo adalah mahasiswa yang malas kuliah, karena jika mengikuti demo maka ada alasan untuk tidak mengikuti kuliah. Padahal tidak semuanya seperti itu. Anggapan ini bukan tanpa alasan, karena sudah sering hal seperti ini terjadi.

    Masyarakat saat ini cenderung menganggap bahwa demo identik dengan kekerasan dan vandalisme. Banyak para pendemo, yang kadang adalah mahasiswa, melakukan aksi kekerasan dan perusakan terhadap sarana umum saat melakukan demonstrasi. Menurut saya, bukan begini cara menyampaikan aspirasi yang benar. Seorang mahasiswa haruslah menyampaikan aspirasi dan melakukan pergerakan mahasiswa dengan cara yang bertanggung jawab.



    Oleh:
    Melissa Ayu Permatasari

    BalasHapus
  2. Keresahan kini hinggap di kalangan para aktivis mahasiswa. Mahasiswa menunjukkan jati dirinya pada tahun 1966, tepatnya ketika digulirkannya masa orde baru karena mahasiswa memiliki posisi yang cukup strategis, yaitu sebagai kontrol sosial yang efektif bagi pemerintahan.

    Beberapa faktor yang menyurutkan gerakan mahasiswa kini yaitu karena kenaikan biaya masuk kuliah yang mengakibatkan adanya pembatasan mahasiswa, baik kualitas maupun kuantitas. Pergerakan mahasiswa kini belum surut dan hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kompetisi organisasi ekstra kampus yang sangat marak dengan beragam idelisme masing-masing.

    Tetapi banyaknya arena tempat mengapresiasi pergerakan mahasiswa yang berkembang pada saat ini. Partisipasi dalam sebuah keniscayaan yang merubah pernyataan turunnya efektifitas pergerakan mahasiswa. Ini sudah saatnya tidak hanya mnahasiswa yang bergerak di wilayah eksekutif saja, seperti organisasi ekstra kampus yang bisa menjadi kontrol sosial bagi fakultas, universitas maupun pemerintah, tetapi saatnya untuk semua civitas academica mahasiswa kembali sadar bahwa cita-cita pergerakan mahasiswa harus diteruskan!

    Sudah saatnya para aktivis pergerakan mengubah orientasi dengan mengedepankan nuansa gerakan intelektual selain gerakan massa dalam menuntaskan cita-cita yang diawali dengan ikrar sumpah pemuda.

    Secara hakiki, gerakan mahasiswa adalah gerakan intelektual jauh dari kekerasan dan daya juang dan radikalisme. Gerakan ini bermuara dari kalangan akademis kampus cenderung mengendapkan nasionalitas dalam menyikapi berbagai permasalahan. Setiap pergerakan mahasiswa mempunyai jalur dan bentuk yang berbeda, sebuah forum pergerakan mahasiswa tentunya menjadikan ajang demonstrasi sebagai media untuk melakukan pergerakannya.


    Oleh:
    Hesty Meylina

    BalasHapus
  3. Pergerakan mahasiswa

    Pergerakan mahasiswa biasa nya di pandang oleh masyarakat terbatas pada demonstrasi menyuarakan aspirasi mereka sendiri,, para mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka, bahkan ada sebagian yang bertindak secara anarkis. Pergerakan mahasiswa merupakan bentuk aksi nyata mereka dalam menanggapi suatu permasalahan kehidupan dalam masyarakat.

    Tujuan mahasiswa melakukan demonstrasi adalah untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik . Dalam hal ini, pergerakan yang mereka lakukan dapat bersifat positif apabila mereka melakukan dengan tertib dan tidak bertindak anarkis.

    Namun ada juga sebagian pergerakan/demonstrasi yang mereka lakukan bersifat anarkis sehingga dapat menimbulkan kericuhan yang akan membawa ke perubahan yang tidak terarah dengan baik.

    Tidak semua mahasiswa melakukan sebuah pergerakan untuk menyuarakan aspirasi mereka, namun bukan berarti masiswa yang tidak ikut kedalam pergerakan mahasiswa tersebut tidak peduli dengan kondisi kehidupan sekitarnya. Mahasiswa melakukan pergerakan tidaklah harus selalu dengan melakukan aksi turun ke jalan, bahkan bersifat anarkis. Mereka bisa melakukan nya dengan cara berpikir mencari solusi yang dapat membawa perubahan pada kehidupan yang lebih baik lagi.

    Sikap mahasiswa yang tidak ikut turun kejalan mungkin adalah contoh sikap mahasiswa yang peduli terhadap kehidupan sekitarnya , tetapi mereka melakukan tidak dengan cara demo , melainkan mungkin dengan cara mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan membawa kita ke sebuah perubahan.

    Setelah membaca hal-hal diatas, kita sebagai mahasiswa mungkin dapat berpikir kembali sebelum mengambil tindakan untuk melakukan suatu pergerakan mahasiswa yang tidak hanya dengan turun kejalan(demo) , melainkan juga dengan cara mencari solusi agar Negara kita dapat mengalami perubahan yang lebih baik.


    Oleh:
    Dahana Savitri

    BalasHapus
  4. Pergerakan mahasiswa yang dilakukan tahun belakangan ini memang cukup menimbulkan rasa kekhawatiran. Kenapa tidak?? Banyak aksi-aksi mahasiswa belakangan ini yang bisa dikatakan anarkis.

    Salah satu contoh yang dapat kita ambil misalnya aksi demo yang dilakukan mahasiswa di depan gedung DPR. Aksi tersebut sempat menimbulkan bentrok antara mahasiswa yang melakukan demo dengan aparat kepolisian. Sampai-sampai ada yang di tahan oleh aparat kepolisian karena tindakan nya yang sangat brutal.

    Melihat dari contoh tersebut , kita pasti khawatir kalau seandainya kejadian seperti tragedy trisakti terjadi kembali. Kenapa kita bisa mengatakan demikian ?? ya tentu saja kita dapat melihatnya dari kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini terjadi.

    Memang Indonesia adalah negara yang demokratis, sehingga siapapun warga Negara Indonesia berhak untuk menyampaikan aspirasinya. Di satu sisi ini memang sangat bagus karena kita bebas menyampaikan pendapat dan aspirasi kita untuk kedepannya. Tapi di sisi lain kalau tindakan penyampaian aspirasi tersebut tidak sesuai dengan aturan, bukannya bagus tapi malah jadi petaka bagi kita semua.

    Jadi saya sangat mengharapkan semua ini bisa berjalan sesuai dengan harapan dan keinginan. Karena kalau pergerakan mahasiswa ini berjalan sesuai dengan aturan, saya yakin negara kita bisa tumbuh dan berkembang lebih cepat tanpa ada korban jiwa berjatuhan.


    Oleh:
    Alan Setia Suganda

    BalasHapus
  5. Pergerakan mahasiswa di era sekarang ini banyak sekali aksi-aksi mahasiswa yang anarkis yang dapat menimbulkan kericuhan yang meresahkan .

    Indonesia adalah negara yang demokratis,sehingga para warga negara indonesia berhak untuk menyampaikan aspirasinya . Dan kebanyakan demonstrasi berahir dengan kerusuhan dan perusakan hasil-hasil pembangunan sehingga negeri ini tidak pernah maju dalam pembangunan namun semakin rusak dan kacau selalu menghiasi negeri ini .

    Salah satu contohnya mahasiswa yang berdemo di depan gedung-gedung . Sering kali mahasiswa itu bertindak anarkis membuat kericuhan dan meresahkan .

    Setelah saya perhatikan apabila mahasiswa yang berdemo itu mengikuti aturan-aturan yang di buat maka negeri ini akan tentram dan damai ..




    Oleh
    Deriawan Iwan Sukmara

    BalasHapus
  6. Berbicara masalah pergerakan mahasiswa, tentu tidak terlepas dari pengabdian kepada masyarakat. Pergerakan mahasiswa yang terpatri dalam opini masyarakat hanya sebatas pada aksi demo. Padahal sebenarnya tidak hanya itu bentuk pergerakan mahasiswa. contohnya saja pergerakan mahasiswa untuk membantu korban bencana alam, melakukan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan sejak usia dini. pergerakan mahsiswa tidak hanya sekedar mengeluarkan suara keras, menabuh drum, membakar ban, dan tindakan keras lainnya, tapi juga gerakan-gerakan lainnya yang terkadang luput dari pandangan kita bahwa itu gerakan mahasiswa.

    Sebagai mahasiswa, kita perlu melakukan pengabdian kepada masyarakat, pergerakan untuk mewujudkan indonesia yang lebih baik, walaupun kita harus belajar, namun tidak ada salahnya mulai dari sekarang mahasiswa bergerak demi kemajuan bangsa. menulis jurnal misalnya, bisa dilakukan mahasiswa sebagai modal untuk menunjukkan eksistensinya dan memperbahrui citra pergerakan aksi mahasiswa yang terkadang banyak dikecam masyarakat.

    pergerakan mahasiswa patut mendapat pujian karena tanpa mahasiswa, reformasi mungkin hanya menjadi cita-cita tanpa pernah terwujud.kekuasaan orde baru mengekang setiap pergerakan melawan pemerintahan, namun semangat mahasiswa untuk melakukan pengabdian dan perubahan, menciptakan aksi menentang pemerintahan soeharto yang akhirnya menciptakan perubahan besar bagi bangsa indonesia dengan lahirnya reformasi.

    sekaranglah saatnya mahasiswa kembali melanjutkan pergerakan yang telah diukir sejarah pada tahun 1998, melalui gerakan-gerakan positif membangun bangsa.

    Oleh
    Anas Azwar Suhardi
    210110090043

    BalasHapus
  7. Salah satu unsur pergerakan mahasiswa adalah otentisitas-nya. kemurnian pergerakan. entah dari pengaruh tokoh politik atau bukan, kemurnian inilah yang harus di jaga. kemurnian seperti apa? kemurnian pergerakan yang dilandasi oleh pemenuhan hajat hidup rakyat atau bagaimana?
    Jawabannya adalah berlandaskan hati nurani kerakyatan. coba tanya hati nurani, turun ke jalan menyampaikan aspirasi benar salah? kemudian turun ke jalan sambil membakar ban dan melempar bom molotov benar salah?
    Benar salah kan berdasarkan presfektif. ini dia, kadang kita pikir kita selalu benar dengan segala sikap kita. tapi, bukan begitu seharusnya. kita mahasiswa perlu mawas juga. Hati nurani kerakyatan yang dipakai. Jangan sama saja dengan pemerintah kita yang tidak berhati nurani kerakyatan. Yang dipikirin hanya untung dan untung. Tapi bukan untung buat rakyat. Untung buat pemerintahannya saja. Coba buatlah kebijakan yang berjangka panjang. Menaikkan harga BBM dan membagikan BLT tentu bukan sesuatu yang mendidik dan membangun.
    Ini solusi dari saya pribadi, mungkin di luar sana banyak yang memiliki solusi yang lebih efektif dan efisien. Macam tugu rakyat, itu orisinil buatan mahasiswa. Mahasiswa Indonesia yang disebut-sebut pewaris negeri ke depan. Kok malah gak dapet tempat di hati SBY-BOEDIONO? yang diterima duduk manis malah orang-orang KNPI yang saya ragukan keberpihakannya kepada rakyat kecil.
    KNPI apa kerjaannya sih? berapa duit anggaran daerah ataupun nasional untuk ngurusin aktivitasnya? sepertinya ga konkrit juga itu hasilnya, boro-boro di lapangan di media massa juga paling yang ada raker atau rakernas. Silakan buat orang-orang KNPI yang mengatasnamakan pemuda Indonesia komentar di sini. Terlepas dari itu, kekaguman saya kepada Menpora saat ini (mantan ketua KNPI nasional) yang memiliki dedikasi tinggi untuk mewadahi gerak pemuda dan aktivitasnya semoga tetap konsisten.

    Oleh
    Febbie Octora
    210303090020

    BalasHapus
  8. Nama: Johanes Caesar Rainer
    NPM: 210110090294


    PERGERAKAN MAHASISWA

    PERGERAKAN MAHASISWA

    Kehidupan kemahasiswaan merupakan kehidupan yang dinamis dan penuh dengan pergerakan ke segala bidang. Termasuk bidang kemasyarakatan dan perekonomian. Dua bidang tersebut merupakan bidang yang paling signifikan dan tertuju untuk melakukan pergerakan mahasiswa dikarenakan bidang tersebut adalah bidang yang langsung dirasakan baik oleh mahasiswa sebagai masyarakat atau masyarakat itu sendiri. Mahasiswa dalam pergerakannya mewakili masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka.
    Pergerakan mahasiswa mungkin juga merupakan salah satu sarana untuk menjaga kinerja baik pemerintahan dalam melakukan pemerintahannya. Oleh karena itu pergerakan mahasiswa menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan kenegaraan. Mahasiswa memiliki pemikiran kritis dan berkembang sehingga pergerakan menjadi hal yang seharusnya terjadi. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pergerakan juga dapat berupa hal yang biasa terjadi dalam bidang sosial seperti bakti sosial, bantuan terhadap korban bencana alam, dan banyak lagi.
    Mahasiswa adalah pemeran perkembangan yang utama dalam masyarakat. Melalui mereka, pergerakan mahasiswa menjadi hal yang penting untuk tetap mendapatkan ketertiban konstitusi pemerintahan dan masyarakat. sebagai pemikir dan kritisi dari berbagai aspek mahasiswa juga memberikan pengamanan dikarenakan pergerakannya. Pengamanan dalam artian ini merupakan satu batasan penjaga dari kesalahan dalam jalur pengaplikasian. Misalkan dalam perekonomian, inflasi atau deflasi yang berlebihan dimana kedua hal tersebut dapat menyebabkan kerugian dalam kemasyarakatan.
    Pergerakan pergerakan mahasiswa terjadi secara dinamis dan berkesinambungan dalam masyarakat. Untuk menciptakan pergerakan yang baik dalam berbagai aspek. Dalam pergerakannya mahasiswa memiliki institusi-institusi yang terkait dalam pergerakan mereka. Contohnya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang tidak jarang melakukan pergerakan mereka untuk menjaga masyarakat dari penyalahgunaan pemerintahan.
    Kehidupan kenegaraan dan perekonomian tidak dapat terpisahkan dari kehidupan mahasiswa dan juga pergerakan mereka. Karena tanpa pergerakan mahasiswa, kehidupan kenegaraan yang baik dan penjagaan terhadap aspek lain menjadi sulit untuk direalisasikan. Mahasiswa yan gberperan sebagai pengatur dari kehidupan kenegaraan menjadi sangat penting untuk melakukan pergerakannya. Pergerakan mahasiswa sangatlah diperlukan.

    BalasHapus
  9. Mahasiswa, merupakan pelajar tingkat tinggi yang tidak hanya aktif dalam kodratnya untuk menuntut ilmu, tapi juga aktif dalam mengisi kendali pemerintahan. Maksudnya, mahasiswa mengisi kendali pemerintahan tersebut dengan jalan menyampaikan aspirasi masyarakat dan aspirasi mereka sendiri sebagai golongan muda yang masih berpikir 'segar' kepada pejabat-pejabat yang memegang kendali pemerintahan.

    hal ini dilakukan dengan tujuan agar para pejabat tersebut mau mendengarkan keluhan dan aspirasi rakyatnya. Memang, sulit sepertinya untuk menyampaikan aspirasi tersebut dan sulit juga para pejabat menerimanya begitu saja. Maka dari itulah timbul berbagai pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa demi menyampaikan aspirasi tersebut.

    Pergerakan mahasiswa tersebut juga banyak ragamnya. Salahsatunya adalah dengan melakukan kegiatan debat mahasiswa tentang keadaan pemerintahan saat ini. Debat tersebut bisa menampilkan debat mahasiswa antar universitas, bahkan debat mahasiswa dengan para pejabat negara.

    Di samping itu, ada satu cara lain yang dilakukan dalam pergerakan mahasiswa, yang tak asing lagi melintas di kuping kita. Sebut saja Demonstrasi atau unjuk rasa. Aksi ini juga merupakan pergerakan mahasiswa yang tak jarang dilakukan. namun, demonstrasi tidak dapat dilakukan sembarangan begitu saja. Demonstrasi juga punya tahap tertentu agar mencapai kesepakatan, apa yang kita sampaikan dapat diterima, dan tidak menimbulkan kerusuhan. Di sini kita mengingat pengalaman besar para senior kita yang berjuang dalam Tragedi Trisakti, dimana mereka memperjuangkan agar Alm.Soeharto turun dari jabatan sebagai presidan dan keadaan pelik negara menjadi baik.

    Tapi sangat disayangkan, apa yang telah dilakukan para mahasiwa tersebut masih begitu sulit diterima oleh para pejabat negara dan pemerintah. Mereka masih melaksanak pemerintahan hanya dari kesepakatan mereka saja. Mungkin hanya sekian persen suara rakyat yang mereka dengar. Sepertinya demokrasi tersebut telah memudar. Tapi apa daya, kita lah yang akan merubah dan mengembalikannya suatu saat kelak. AMIN


    Afif Permana Aztamurri
    210110090010

    BalasHapus
  10. Bagi mahasiswa dengan segudang idealismenya, mencapai sebuah kemajuan tidak mengenal kata akhir. Untuk itu, sikap kritis dan ketidakpuasan terhadap sistem yang ada harus selalu melekat pada diri mahasiswa.
    Dengan sikap tersebut sama artinya mahasiswa telah menempatkan diri sebagai oposisi nonstructural(oposisi yang jauh dari politisasi) yang bisa mendatangkan manfaat bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan jika sikap oposisi ini dilakukan secara bersama-sama, pasti bisa mendatangkan kekuatan berlipat ganda untuk mempercepat perbaikan bangsa.idealnya sperti itu.
    Bahkan, bisa dikatakan bahwa gerakan mahasiswa seakan tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan penguasa. Terlebih lagi, ketika maraknya praktek-praktek ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap rakyat atas hak-hak yang dimiliki tengah terancam. Kehadiran gerakan mahasiswa — sebagai perpanjangan aspirasi rakyat —- dalam situasi yang demikian itu memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang terjadi penguasa. Secara umum, advokasi yang dilakukan lebih ditujukan pada upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan-tuntutan atas konflik yang terjadi menjadi lebih signifikan.
    Dalam memainkan peran yang demikian itu, motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas keperduliannya yang mendalam terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perbaikan kualitas hidup bangsanya.yang pada akhirnya kita dapat menganalogikan gerakan mahasiswa tersebut sebagai pergerakan seorang koboi ,dimana ketika terjadi distorsi ditengah masyarakat yang melibatkan pemerintah, sang koboi yang datang dari daerah antah barantah berjuang berlandaskan hati nurani dan kemudian setelah perjuangannya usai dalam artian mencapai tuntutan masyarakat sang koboi akan balik kekandang tanpa mengharapkan balasan dari new govermens atau masyarakat setempat.
    Jadi merupakan suatu keharusan bagi mahasiswa untuk berjuang ketika terjadi pembodohan dan penindasan oleh penguasa karena mahasiswa adalah ikon sekaligus motor pergerakan dalam menghadapi kesewenang wenangan,hal ini mengingat bahwa mahasiswa diberi kelebihan berfikir melalui pola pola yang lebih intelektual dalam konteks memulai dan mengakhiri pergerakan dengan cara yang indah dalam upaya mengurangi distorsi kepentingan pribadi dan kelompok menuju kepentingan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.


    Oleh
    Hafiz Sezario Indra
    210110090062

    BalasHapus
  11. Salah satu unsur pergerakan mahasiswa adalah otentisitas-nya. kemurnian pergerakan. entah dari pengaruh tokoh politik atau bukan, kemurnian inilah yang harus di jaga. kemurnian seperti apa? kemurnian pergerakan yang dilandasi oleh pemenuhan hajat hidup rakyat atau bagaimana?
    Jawabannya adalah berlandaskan hati nurani kerakyatan. coba tanya hati nurani, turun ke jalan menyampaikan aspirasi benar salah? kemudian turun ke jalan sambil membakar ban dan melempar bom molotov benar salah?
    Benar salah kan berdasarkan presfektif. ini dia, kadang kita pikir kita selalu benar dengan segala sikap kita. tapi, bukan begitu seharusnya. kita mahasiswa perlu mawas juga. Hati nurani kerakyatan yang dipakai. Jangan sama saja dengan pemerintah kita yang tidak berhati nurani kerakyatan. Yang dipikirin hanya untung dan untung. Tapi bukan untung buat rakyat. Untung buat pemerintahannya saja. Coba buatlah kebijakan yang berjangka panjang. Menaikkan harga BBM dan membagikan BLT tentu bukan sesuatu yang mendidik dan membangun.
    Ini solusi dari saya pribadi, mungkin di luar sana banyak yang memiliki solusi yang lebih efektif dan efisien. Macam tugu rakyat, itu orisinil buatan mahasiswa. Mahasiswa Indonesia yang disebut-sebut pewaris negeri ke depan. Kok malah gak dapet tempat di hati SBY-JK? yang diterima duduk manis malah orang-orang KNPI yang saya ragukan keberpihakannya kepada rakyat kecil.
    KNPI apa kerjaannya sih? berapa duit anggaran daerah ataupun nasional untuk ngurusin aktivitasnya? sepertinya ga konkrit juga itu hasilnya, boro-boro di lapangan di media massa juga paling yang ada raker atau rakernas. Silakan buat orang-orang KNPI yang mengatasnamakan pemuda Indonesia komentar di sini. Terlepas dari itu, kekaguman saya kepada Menpora saat ini (mantan ketua KNPI nasional) yang memiliki dedikasi tinggi untuk mewadahi gerak pemuda dan aktivitasnya semoga tetap konsisten.

    Oleh
    Muhamad Arif Hafiz

    BalasHapus
  12. Mendengar dua kata itu, terbayang di benak saya lautan massa mengacungkan spanduk-spanduk, merobohkan pagar besi, bersorak sambil memenuhi jalanan, bahkan tak jarang menyanyikan nada-nada sumbang yang sarat aspirasi. Demonstrasi, atau yang lebih sering disebut demo, sudah jadi bagian yang tak terlepaskan dari kehidupan bangsa kita. Setiap kali terjadi suatu polemik dalam negeri yang menyinggung kesejahteraan masyarakat - entah itu dalam bidang sosial, politik, atau bahkan edukasi - ada saja demo yang terjadi. Hal ini seakan-akan sudah jadi suatu kebiasaan. Perumahan digusur, demo. Harga BBM naik, demo. Sedikit- sedikit demo. Semacam latah,mungkin?

    Menyudutkan memang, tapi jika boleh dikata kebiasaan buruk ini mulai berkembang pesat sejak lengsernya Soeharto. Saya memang tidak menguasai budaya dan pergolakan politik pada rezim sebelum Orde Baru, namun kalaupun dulunya bangsa kita pernah melakukan praktik demo, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto hal ini dibungkam mati suri. Warga yang berani buka mulut (meski cuma berbisik), komentar tentang pemerintahan, dalam bentuk apapun yang terdengar sampai telinga presiden, akan menuai sendiri akibatnya. Entahlah. Karisma seorang Soeharto mampu menyihir bangsa ini tunduk selama 32 tahun. Meski horor, negeri ini jadi adem ayem, bebas dari pelanggaran-pelanggaran hukum. Bebas juga dari segala bentuk demo.

    Tidak puas, rasa ingin merdeka, perasaan tertindas dan tidak adil, emosi bangsa yang ditumpuk selama bertahun-tahun kian memuncak seiring detik-detik berakhirnya jaman keemasan itu. Gunung vulkanik itu erupsi disana-sini, sampai ia tak kuat lagi bertahan dan meletus di tahun 1998. Segala bentuk kemarahan massa bermunculan, memuntahkan uneg-uneg yang sudah di ambang batas kesabaran. Salah satu komponen massa itu tak lain adalah pergerakan mahasiswa.

    Semenjak momentum itu, bangsa kita seperti menghirup angin segar. Kebebasan menyuarakan pendapat dilindungi sebagai hak yang asasi, sehingga pers pun mulai mencoba membukakan hal-hal yang dulunya tabu. Masyarakat jadi lebih berani terbuka. Bahkan semakin lama terbuka, terlalu terbuka hingga saat tak ada lagi yang bisa dibukakan, orang mulai membuat-buat dan mengada-ada. Mereka-reka peristiwa yang masih abu-abu demi konsumsi publik. Jaman pun berubah, menjadi era yang disebut reformasi. Mengikuti alur yang terjadi, mahasiswa pun jadi lebih frontal. Saat merasa tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh demi mendapatkan penanganan atas problema yang dihadapinya, mahasiswa cenderung membentuk suatu kumpulan massa dan beramai-ramai memprotes pihak yang berwenang.

    Apakah ini yang disebut demokrasi? Menurut saya jika ada hal-hal yang perlu diluruskan, bicarakanlah baik-baik. Tatkala benar-benar tak mendapat tanggapan, barulah masyarakat (dalam hal ini mahasiswa) boleh menyuarakan pendapatnya dalam bentuk demonstrasi. Inipun harus dibatasi, jangan sampai demo ini justru jadi tempat aksi anarkis dan merugikan, seperti yang sudah-sudah.

    By Khara Gracia

    BalasHapus
  13. Pergerakan mahasiswa dalam mencapai suatu kesejahteraan bersama sangat saya dukung.
    Mahasiswa harus kritis, aktif dan ikut mengawasi tindakan-tindakan pemimpin negara.
    Jika bukan mahasiswa yang bergerak, bisa jadi bangsa ini hanya bisa diam terbungkam seperti masa orde baru.
    Namun dalam Menyampaikan aspirasinya, mahasiswa harus tetap tertib dan tetap berada di jalur yang benar dan aman.
    Sedih sekali jika kita melihat demonstrasi yang dilkukan mahasiswa yang mengandung unsur, kekerasan, pengrusakan, bahkan hingga jatuh korban jiwa.

    Namun pada era globalisasi ini, kebanyakan mahasiswa cenderung acuh tak acuh pada keadaan bangsanya.
    Globalisasi membuat generasi muda kita lebih mencintai budaya barat dibanding memerhatikan kehidupan bangsanya sendiri.
    Generasi sekarang telah diracuni oleh gaya hidup hedonisme dan permisif, hal tersebut tentu dapat merusak moral dan kehidupan generasi muda kita.

    Sebagai mahasiswa, kita harus membuka mata dan jeli terhadap apa saja yang terjadi di masyarakat.
    Kita harus turut serta dalam pergerakan mahasiswa yang bertujuan positif.
    Kita memiliki peran penting dalam mencapai kemakmuran di negara ini.
    Oleh karena itu, kita harus mengasah jiwa sosial kita dan aktif untuk mencari segala informasi.


    By Resti Handini

    BalasHapus
  14. Mahasiswa senantiasa menjadi motor penggerak perubahan. Keinginan yang kuat dalam menyongsong masa depan dan keterbukaannya melihat beragam sisi kehidupan, mendorong mahasiswa bangkit dari tiap keter-purukan. Kecekatan bekerja dan kekritisan berfikir yang disertai rasa tanggung jawab, Dengan kombinasi itu, mahasiswa mampu tampil di depan memegang kendali sebuah peradaban.
    Meniliki sejarah Indonesia awal kemerdekaan, menjadi bukti nyata peran sentral pergerakan mahasiswa. Sebut saja zaman proklamasi kemerdekaan. Atas inisiatif kuat mahasiswalah akhirnya proklamasi itu berhasil dikumandangkan dan menjadi momentum baru arah perjuangan bangsa Indonesia. Begitu pula dengan reformasi 9 tahun silam. Andil mahasiswa begitu besar dalam mencetuskan perubahan. Namun kini ironi seringkali kita jumpai, tak jarang mahasiswa seakan lupa akan tanggungjawabnya, sebagian maha-siswa memandang remeh pentingnya pergerakan. Belajar menjadi-jadi satu-satunya pilihan, Padahal keada-an negeri ini yang menegenaskan menuntut peran mahasiswa.
    Pengetahuan memang akan memberi kemanfaatan bagi banyak orang. Tapi kadang-kadang ke-nyataan yang terjadi banyak yang tidak diinginkan. Seringkali aktivis mahasiswa yang menjadi penggerak perubahan justru puas berlabuh di perusahaan multinasional. Belajar hanya bercita-cita untuk menjadi seorang professional agar gampang mendapat pekerjaan. Mereka yang diharapkan mam-pu menjadi pelo-por penggerak ke-majuan baik bidang ekonomi, politik, sosial budaya maupun tek-nologi hanya bisa memi-kirkan diri-nya, mahasiswa harus memiliki sikap kritis menjadi pengontrol agar kebijakan yang dilaksanakan seiring dengan haluan yang ditetapkan.
    Bagaimana dengan sebagian mahasiswa yang lain? Pergerakan memang akan tetap dan selalu ada. Namun tampaknya dalam kubu ini pun perpecahan tetap belum bisa terelakkan. Fanatisme kepentingan kelompok pergerakan sering-kali menjadi prioritas dan ken-dali utama arah pergerakan mahasiswa. Ke-pentingan-kepen-tingan kelompok ini akhirnya menjadi sekat yang menga-burkan arti pentingnya sebuah kesatuan. Tak jarang kita dapati antar organisasi per-gerakan yang saling bersaing dan mele-cehkan dalam upaya meninggikan nama serta memperebut-kan kader-kader militannya. Inde-pendensi perge-rakan seolah menjadi hal yang langka. Padahal hal itu merupakan nyawa dari perge-rakan mahasiswa itu sendiri.
    Namun demikian, mereka yang senantiasa berada dalam jalur netral serta terus memikirkan rakyat, berjuang menjalin persatuan. Akan selalu ada mereka yang meneriakkan dan menjalin persatuan. Kini bukanlah saatnya lagi mahasiswa mementingkan dan memikirkan dirinya sendiri. Zaman menghadapkan kita pada beragam persoalan yang kian kompleks. Bangsa ini tak membutuhkan manusia yang bermental pekerja. Bangsa ini tak memerlukan manusia-manusia robot yang hanya tunduk perintah sang bos tanpa memiliki kreativitas mengem-bangkan diri dalam membangun masyarakatnya. Sudah seharusnya mahasiswa memiliki pemahaman persoalan bangsa dan memiliki kadar intelektual yang bisa diandalkan. Saatnya mahasiswa maju, singsingkan lengan baju. Hilangkan kepentingan kelompok maupun individu. Mahasiswa mesti mengedepankan persatuan demi sebuah perubahan. Kalau bukan kepada mahasiswa, kepada siapa lagi rakyat berharap???

    By : Ari Andanawari Akbar

    BalasHapus
  15. Mahasiswa, pelajar, serta orang terpelajar dianggap tokoh yang membawa perubahan adalah mahasiswa/pelajar yang mau mebuat bangsa ini perubahan dari keterpurukkan secara baik (dari zaman ke zaman). Secara umum pergerakan mahasiswa selalu membawa suara rakyat yang ingin perubahan. Aksi mereka murni dari dalam hati atas tidak stabilnya kondisi yang ada mulai dari politik, ekonomi, budaya, dll.
    Faktor penggeraknya karena keadaan politik dan ekonomi yang carut marut pada saat itu. Pada tahun 1966 terjadi tragedi berdarah oleh PKI yang menyebabkan timbulnya korban dari perwira-perwira AD. Mahasiswa, pelajar, serta rakyat yang didukung AD pun bergerak dan bersatu dengan suara yang sama yang terkenal dengan TRITURA. Aksi gabungan massa ini terjadi diberbagai wilayah Indonesia. Dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa dari mahasiswa dan rakyat. Aksi ini menuntut turunnya Soeharto sebagai presiden yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun. Dalam reformasi ini pergerakan mahasiswa berbeda dengan tahun 66. Mahasiswa, LSM, dan rakyat bersatu melawan Soeharto dan AD sebagai pendukung kelenggengan Orba (Orde Baru). Dan kemenangan pun kembali ke tangan mahasiswa dan rakyat. Dari dua dekade yang berbeda dapat kita simpulkan bahwa kalangan mahasiswa adalah agent of change. Selalu bergerak serta bersatu atas hati nurani dan keinginan memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara.
    Oleh bangsa kita era sekarang merupakan suatu sejarah yang sedang dibuat. Dimana pada pasca lengsernya Soeharto, munculnya konflik horizontal, dan masalah-masalah yang ditinggalkan rezim terdahulu. Saat mahasiswa melawan rezim Orla dan Orba, kita dan rakyat bersatu dengan satu tekad yang menginginkan pembaharuan dan perubahan dalam arti luas. orang-orang intelektual kembali kedalam lingkungan semula yaitu kampus dan sekolah. Kita kembali belajar dan juga bertindak sebagai moral force, agent of change, dan agent of social control.
    Dapat kita lihat bagaimana aksi mahasiswa menolak RUU BHP, aksi solidaritas kemanusiaan, dan mengkritik kebijaksanaan pemerintah. Semuanya murni dari kesadaran mahasiswa sendiri, yang diperjuangkan atas nama rakyat secara umum. Pada kondisi yang lain dibeberapa daerah, belakangan para mahasiswa kurang kompak dan bersatu seperti yang terlihat awal Orba dan Reformasi. Malah memperlihatkan seperti bukan orang berpendidikan lagi. Kita lihat dibeberapa tayangan TV, bagaimana antar universitas saling serang, antar fakultas dalam satu kampus, mahasiswa dengan masyarakat umum. Sebab persoalannya hanya soal sepele yaitu ejek-mengejek. Dimana budaya intelektual mereka, mahasiswa bukan jagonya soal main fisik. Tetapi bagaimana saling perang pendapat, argumentasi, opini dan sebagainya yang sejenis.
    Sekali lagi perlu ditekankan bahwa mahasiswaharus benar-benar mengamalkan budaya akademik, terutama untuk tidak terjebak pada kepentingan penguasa. Oleh karena itu sikap masyarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan-kepentingan politik penguasa sehingga benar-benar luhur dan mulia. Dasar kebenaran masyarakat kampus adalah kebenaran yang bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur yang bersumber pada Ketuhanan dan kemanusiaan.

    By : Ericky Istaqimul Hayat

    BalasHapus